PemerintahanUmum

Kementan Minta Maaf Soal Data Bantuan Bencana di Sumatera, Tegaskan Komitmen Transparansi

321
×

Kementan Minta Maaf Soal Data Bantuan Bencana di Sumatera, Tegaskan Komitmen Transparansi

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan bantuan kepada korban banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat. Bantuan tersebut telah tiba melalui KRI Banda Aceh di Pelabuhan Teluk Bayur, Senin (8/12/2025). (Foto: dok Kementan)

JATIM.IDNZONE.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi ramainya perhatian publik terkait data bantuan untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera yang beredar di media sosial. Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada warganet yang turut mengawasi serta memberikan masukan demi meningkatkan transparansi penyaluran bantuan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menyampaikan permintaan maaf atas data yang menjadi perbincangan publik tersebut. Menurutnya, pengawasan publik sangat membantu memastikan akuntabilitas setiap bantuan yang disalurkan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi, dan kami sampaikan saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 1.200 ton senilai Rp16 miliar,” ujarnya, Senin (8/12).

Arief menjelaskan bahwa foto data awal bantuan yang beredar dan tertulis senilai Rp1,3 miliar tidak mencantumkan satuan volume secara lengkap. Angka 21.874 yang terlihat merupakan jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, bukan jumlah per kilogram. Ia menegaskan bahwa kekeliruan teknis tersebut telah diperbaiki untuk menghindari kesalahpahaman.

Selain itu, Arief menuturkan bahwa Kementan tidak menggunakan anggaran negara untuk membeli barang-barang bantuan tersebut. Seluruh bantuan diterima langsung dalam bentuk barang dari mitra serta pihak yang ingin berkontribusi, kemudian disalurkan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera.

Lebih lanjut, Arief menekankan bahwa nilai dan volume bantuan yang besar menjadi pengingat pentingnya memperkuat pengawasan internal. Untuk itu, Kementan terus meningkatkan peran Inspektorat Jenderal dalam setiap proses pengelolaan dan distribusi bantuan agar dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diaudit.

Kementan menegaskan komitmen menjaga akurasi data, transparansi, dan memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak bencana.

“Kami terbuka terhadap kritik dan koreksi. Setiap sen uang donasi akan dipertanggungjawabkan dan diaudit. Yang terpenting kini adalah memastikan bantuan benar-benar sampai kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di lapangan,” tutup Arief. (FAZ)

READ  DPRD Surabaya Desak Bapenda Tinjau Ulang Tagihan Pajak Reklame SPBU Rp26 Miliar