Umum

Kadin Jatim Siap Jadi Percontohan Nasional Program Makan Bergizi Gratis

329
×

Kadin Jatim Siap Jadi Percontohan Nasional Program Makan Bergizi Gratis

Sebarkan artikel ini

JATIM.IDNZONE.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah pusat. Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, agar tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, mengatakan aspek kebersihan dan tata kelola dapur merupakan faktor penting dalam memastikan program ini berjalan aman dan efektif. Proses pengolahan makanan yang tidak higienis, ujarnya, bisa menimbulkan risiko serius seperti kontaminasi, keracunan, dan penurunan kualitas gizi.

“Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, para pengelola dapur harus memahami standar kebersihan dan manajemen pengolahan makanan dengan benar. SDM juga harus memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai bidangnya agar mampu menjalankan tugas secara profesional,” ujar Adik saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di Surabaya, Minggu (5/10/2025).

Kadin Jatim melalui Kadin Institute mengambil peran aktif dalam pelaksanaan program ini dengan menyelenggarakan sosialisasi, edukasi, serta pelatihan bagi para pengelola dapur penyedia makan bergizi. Kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi dan meningkatkan kemampuan pengelola agar bekerja sesuai dengan standar keamanan dan mutu pangan nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jatim, Andriyanto, menjelaskan pentingnya penyamaan pola pikir dan penerapan standar pengelolaan dapur. Ia menilai banyak kasus serupa di luar Jawa Timur yang gagal karena lemahnya tata kelola dan rendahnya kompetensi SDM.

Menurut Andriyanto, setiap dapur penyedia makan bergizi wajib memenuhi tiga bentuk sertifikasi. Pertama, lembaga pengelola harus terstandarisasi secara resmi. Kedua, pengelolaan makanan harus menerapkan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) untuk menjamin keamanan pangan. Ketiga, para juru masak wajib memiliki sertifikasi keahlian.

READ  Erick Thohir Cabut Permenpora Kontroversial, Hindari Intervensi dan Hormati Olympic Charter

“HACCP adalah sistem manajemen keamanan pangan berbasis sains yang menekankan pencegahan risiko sejak awal. Dengan penerapan tujuh prinsip HACCP, kita memastikan setiap tahap pengolahan, mulai bahan baku hingga produk akhir, aman dikonsumsi,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penyusunan menu harus menyesuaikan kebutuhan gizi penerima manfaat, seperti anak sekolah, remaja, atau lansia, dengan bahan makanan bergizi tinggi dan sesuai kondisi kesehatan masing-masing kelompok.

Andriyanto menambahkan, pelaksanaan program MBG di Jawa Timur sejauh ini tergolong aman dan terkontrol. Karena itu, Kadin Jatim bersama BRIDA ingin menjadikan provinsi ini sebagai pilot project nasional dalam penerapan sertifikasi dan pendampingan bagi seluruh satuan pengelola program gizi. “Kami ingin Jawa Timur menjadi contoh nasional dalam tata kelola dapur sehat dan bergizi,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Kadin Institute, Nurul Indah Susanti, mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendataan seluruh dapur penyedia makan bergizi di 38 kabupaten/kota. Pendataan ini diperlukan untuk memetakan kebutuhan pelatihan, sertifikasi, dan pendampingan di tiap daerah.

“Sertifikasi akan mencakup tiga skema utama: pengelola jasa boga, juru masak (cook), dan penjamah makanan (food handler). Dalam waktu satu bulan ke depan, pelatihan dan sertifikasi akan digelar secara bertahap di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur,” terangnya.

Kadin Institute bekerja sama dengan empat lembaga sertifikasi profesi, yakni Pesona Indonesia, Rajawali Hospitality, LSP Jaminan Mutu, dan LSP Keamanan Pangan. Kolaborasi ini diharapkan memastikan setiap tenaga kerja dan lembaga penyedia makanan bergizi memiliki kompetensi dan sertifikasi nasional.

Melalui langkah-langkah tersebut, Kadin Jawa Timur optimistis program Makan Bergizi Gratis di wilayahnya akan berjalan efektif, terukur, dan sesuai standar keamanan pangan. “Dengan sinergi antara pemerintah, Kadin, lembaga sertifikasi, dan pelaku usaha, Jawa Timur siap menjadi provinsi percontohan nasional dalam penyediaan pangan bergizi dan aman bagi generasi muda,” pungkas Adik. (CEW)