Umum

Polresta Bandara Soetta Gagalkan Pemberangkatan 16 PMI Ilegal ke Timur Tengah

352
×

Polresta Bandara Soetta Gagalkan Pemberangkatan 16 PMI Ilegal ke Timur Tengah

Sebarkan artikel ini
Kapolresta Bandara Soetta Kombespol Ronald FC Sipayung (tengah) didampingi Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono (kiri), menjawab pertanyaan awak media terkait pencegahan pemberangkatan Pekerja Migran Ilegal - Foto: Istimewa

JATIM.IDNZONE.COM – Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan keberangkatan 16 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang hendak dikirim ke Timur Tengah. Dalam operasi tersebut, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga menjadi fasilitator berinisial E dan H.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono, mengatakan pengungkapan ini berawal dari penyelidikan atas laporan masyarakat. Dari hasil pengembangan kasus, diketahui motif para tersangka adalah keuntungan finansial. “Setiap pengiriman calon PMI ilegal ke luar negeri, para pelaku bisa mendapat keuntungan antara Rp1-2 juta per orang,” ungkap Yandri, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, penyidik juga menemukan dugaan adanya keterlibatan seorang warga negara asing (WNA) yang berperan sebagai penyandang dana dalam praktik tersebut. “Hal ini masih kami dalami. Keterangan para tersangka sedang dikembangkan, termasuk peran WNA yang ikut terlibat,” ujarnya.

Kapolresta Bandara Soetta Kombespol Ronald FC Sipayung menjelaskan, para calon PMI ilegal tersebut diketahui diberangkatkan dengan menggunakan visa wisata. Modus ini kerap digunakan untuk menyamarkan pengiriman pekerja migran non-prosedural.

“Kasus ini terungkap berdasarkan informasi masyarakat terkait rencana keberangkatan delapan calon PMI ilegal ke Arab Saudi dengan pesawat TransNusa rute Jakarta-Kuala Lumpur,” kata Ronald.

Lebih lanjut, ia memaparkan, sebelum tiba di Arab Saudi, para calon PMI transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur menggunakan pesawat TransNusa 8B 673, lalu melanjutkan perjalanan dengan IndiGo 6E1230 rute Kuala Lumpur–Bengaluru (India), sebelum akhirnya menuju Jeddah dengan IndiGo 6E077.

Polisi menegaskan kasus ini masih dalam proses pengembangan guna menelusuri jaringan yang terlibat dalam penyelundupan pekerja migran ilegal tersebut. (TQS)

READ  Proyek Biomethane PGN Dukung Green Data Center Singapura